“ANALISA PENGELOLAAN WARUNG INTERNET DI SEKITAR KAMPUS
UNIVERSITAS PADJAJARAN”
Disusun untuk memenuhi
tugas Metodologi Penelitian

NAMA :ARIPU
NRP :C1100204
INSTITUT KOPERASI INDONESIA
2013
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kami
ucapkan kepada tuhan Yang Maha Esa yang
mana dengan segala petunjuk dan
segala pertolonganNya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang sederhana
ini, karya tulis dengan judul ANILISIS PENGOLAHAN WARUNG INTERNET DI
SEKITAR KAMPUS PANJADJARAN .
Dalam penyelesaian karya tulis ini
penulis telah banyak menerima bantuan dari semua pihak, baik bantuan itu
disampaikan secara langsung ataupun secara tidak langsung dan dalam waktu yang
relatif singkat penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Untuk itu penulis
menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan kepada:
1.
Orang tua dan segenap keluarga yang memberikan kesempatan kepada penulis,serta
telah memberikan dorongan moral yang besar kepada penulis.
2.
Teman-teman yang telah mendukung kami dari belakang sehingga ketika penulis
3. Dosen pembimbing penulis, Bp Wahdiyat Moko.SE yangtelah membantu dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
4. Kepada semua pihak yang telah membantu, namun tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu disini.
Dan untuk yang terakhir kali penulis
menyadari bahrwa hasil karya tulis ini masih jauh dari sempurna baik dari segi
penulisan, bahasa, ataupun sistematikanya, daripada itu penulis mengharapkan
saran dan kritik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Internet telah membuat revolusi dunia komputer dan dunia
komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya.Penemuan telegram, telepon,
radio dan komputer merupakan rangkaian kerja ilmiah yang menuntut menuju
terciptanya internet.Internet yang merupakan hasil pengembangan dari teknologi
informasi, saat ini telah menjadi obyek pembicaraan banyak orang, selain
dikenal sebagai sumber informasi yang luar biasa besarnya, internet juga
dikenal sebagai alat komunikasi antar pemakainya.Dimana kesemuanya tidaklah
terbatas pada keadaan geografis dari pemakai internet, jadi dimana dan kapanpun
komunikasi dan pencarian informasi dapat dilakukan melalui internet.
Perkembangan teknologi informasi,
khususnya internet tentunya mempunyai dampak yang luar biasa bagi masyarakat
Indonesia, baik itu dampak negatif ataupun dampak positif.Masih berkaitan
dengan hal tersebut dikalangan masyarakat Indonesia khususnya masih ada
angaapan bahwa internet hanya memberikan dampak negatif kepada
pengaksesnya.Namunu hal itu tidaklah semuanya benar karena dengan ribuan
halaman informasi baru yang setiap harinya dipublikasikan di intenet orang
dapat dikatakan banjir informasi.Kemudian orang dipaksa untuk pandai-pandai
memilh informasi yang dibutuhkan agar tidak kehabisan waktu mencari dan memilih
informasi itu sendiri.
Menyambungkan diri ke internet
tentunya bukan tanpa tujuan yang jelas, jangan-jangan nantinya hanya mengambil
gambar porno saja, karena nantinya hanya akan mendatangkan dampak negatif bagi
pengakses nternet.Ini semua bisa saja terjadi karena di dalam internet terdapat
banyak situs porno yang dapat diakses oleh siapa saja.Hal inilah yang sekarang
masih menjadi perdebatan orang, lebih banyak mana antara dampak negatif dan
dampak positif dari pengguna internet itu sendiri.Lepas dari dampak negatif
internet, sebenrnya internet yang merupakan sumber informasi mempunyai dampak
positif bagi berbagai pihak yang memerlukan informasi sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Dengan demikian dapatlah diketahui
bahwa internet dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat
luas.Dikaitkan dengan masalah pelaksanaan otonomi daerah yang mulai
diberlakukan 1 Januari 2001, dimana hal itu merupakan momentum bagi tata
kehidupan bangsa dan negara.Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi sekitar
otonomi daerah maka munculah situs-situs baru di internet yang menyajikan
berbagai informasi tentang otonomi daerah.Situs-situs yang bermunculan itu
memberikan informasi-informasi tentang otonomi daerah, selain itu situs di
internet ini mempunyai tujuan untuk mensosialisasikan otonomi daerah yang
selama ini masih mengalami banyak kendala dan hambatan.
Berdasarkan hal di atas maka dapat
diambil pokok permasalahan bahwa sebagai sumber informasi yang tidak terbatas
oleh kondisi geografis, internet merupakan media yang cocok untuk memberikan
informasi dan mensosialisasikan otonomi daerah di Indonesia.Jadi Indonesia yang
dikenal sebagai negara kepulauan tidaklah menjadi masalah lagi karena semuanya
telah terpecahkan dengan adanya pengembangan teknologi informasi khususnya
internet sebagai media yang mensosialisasikan otonomi daerah di Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah
prospek pengelolaan warung internet di sekitas Kampus Universitas padjajaran
?
2. Bagaimanakah
kendala yang dihadapi dalam pengelolaan Warung Internet ?
3. Usaha-usaha apa yang perlu dilakukan
dalam mengoptimalkan warung internet
agar mampu bertahan dan bersaing ?
1.5 Tujuan penelitian
Dari
latar belakang, rumusan masalah, dan ruang lingkup penulisan tersebut.Penulisan
ini bertujuan :
Ø
a.Mengetahui
peran internet dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia.
Ø b.Mengetahui hambatan yang ditemui
internet memberikan peran dalam pemberian informasi dan
sosialisasi otonomi daerah.
Ø c.Mencari usaha-usaha yang
dilakukan untuk mengoptimalkan peran internet dalam pelaksanaa otonomi daerah.
1.6 Manfaat Penelitian
1.
Peneliti
Dengan penelitian ini, peneliti dapat mengetahui peran teknologi
informasi khususnya internet dalam pemberian informasi dan sosialisasi otonomi
daerah.
·
Bagi kalangan akademis
·
Menambah pengetahuan dan wawasan bahwa internet
dapat juga dijadikan media pembelajaran yang cukup baik.
·
Bagi masyarakat
Dengan adanya internet yang dapat
digunakan sebagai sumber informasi yang tidak terbatas oleh keadaan geografis, secara tidak langsung
telah membantu pemerintah dalam mensosialisasikan otonomi daerah.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sejarah internet
Internet sejak
1990-an telah muncul sebagai alternatif teknologi yang paling revolusioner.
Pada awalnya internet hanya dipergunakan untuk komunikasi internal Pentagon,
Departemen Pertahanan AS. Internet telah membuat revolusi dunia komputer dan
dunia komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya. Penemuan telegram,
telepon, radio, dan komputer merupakan rangkaian kerja ilmiah yang menuntun
menuju terciptanya Internet yang lebih terintegrasi dan lebih berkemampuan dari
pada alat-alat tersebut. Internet memiliki kemampuan
penyiaran ke seluruh dunia, memiliki mekanisme diseminasi informasi, dan
sebagai media untuk berkolaborasi dan berinteraksi antar individu dengan
komputernya tanpa dibatasi oleh kondisi geografis. Dalam tulisan ini beberapa aspek yang mempengaruhi pengembangan
dan evolusi teknologi internet khususnya dalam penemuan dan sejarahnya.
Sejarah intenet dapat dibagi dalam tiga
aspek yaitu:
Ø
1.adanya aspek
evolusi teknologi yang dimulai dari riset packet switching (paket
ensaklaran) ARPANET (berikut teknologi perlengkapannya) yang pada saat itu
dilakukan riset lanjutan untuk mengembangkan wawasan terhadap infrastruktur
komunikasi data yang meliputi beberapa dimensi seperti skala,
performannce/kehandalan, dan kefungsian tingkat tinggi.
Ø
2. Adanya aspek
pelaksanaan dan pengelolaan sebuah infrastruktur yang global dan kompleks.
Ø
3.Adanya
aspek yang dihasilkan dalam sebuah
perubahan ekstrim namun efektif dari sebuah penelitian yang mengakibatkan
terbentuknya sebuah infrastruktur informasi yang besar dan berguna.
Internet sekarang sudah merupakan sebuah infrastruktur
informasi global (widespread information infrastructure), yang awalnya disebut
"the National (atau Global atau Galactic) Information Infrastructure"
di Amerika Serikat. Sejarahnya sangat kompleks dan mencakup banyak aspek
seperti teknologi, organisasi, dan
komunitas.Sedangkan
sejarah internet itu sendiri muncul setelah ARPAnet (US Defense Advanced Research Projects
Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat
jaringan komputer yang tersebar untuk menghindarkan terjadinya informasi
terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Jadi bila satu
bagian dari sambungan network terganggu dari serangan musuh, jalur yang melalui
sambungan itu secara otomatis dipindahkan ke sambungan lainnya. Setelah itu
Internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan
pengembangan teknologi. Dan baru setelah itu Pemerintah Amerika Serikat
memberikan ijin ke arah komersial pada awal tahun 1990.
Ringkasan sejarah:
o
1960
§
Computer
scientists research techniques to connect systems on a shared network.
o
1969
§ A RPANET (DoD Advanced Research
Project Agency) connects UCLA, University of California at Santa Barbara, University of
Utah, and Stanford Research Institute
o
1979
§ USENET begins offering its worldwide
broadcast conferencing system of newsgroups.
o
1981
§ BITNET (Because It's Time Network)
begins offering e-mail and list servers for information distribution. CSNET
(Computer Science Network) offers dial-up service for e-mail. People can now
access the Internet using desktop co mputers.
o
1982
§ TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) becomes the standard for network communications on
ARPANET.
o
1983
§ MILNET and DDN (Defense Data Network)
split off from ARPANET.
o
1984
§ The Domain Name Server (DNS) system
is introduced.
o
1986
§ The Cleveland FreeNet starts
operation.
o
1987
§ The National Science Foundation (NSF)
signs a $14 million, five-year agreement with IBM, MCI, and the Michigan
Educational Research Information Triad to manage the network.
o
1988
§ Robert Morris, Jr. releases a
"worm" into the Internet. Many computers grind to a halt.
o
1990
§ CERN (the European Particle Physics
Laboratory in Switzerland) develops the World Wide Web.
o
1991
§ NSF lifts the restrictions against
commercial use of the Internet. DoDDS starts using CC:Mail.
o
1992
§ Congress establishes the National
Research and Education Network (NREN) as a vision of a national network to
serve the educational and research communities. NREN has not been funded.
o
1993
§ President Clinton becomes the first
head of state to use the Internet for electronic messaging. His address is
president@whitehouse.gov.
o
1994
§ Digital video and audio transmit over
the Internet.
o
1995
§ The DoDDS schools in Okinawa
establish Internet connections.
2.1
Pengertian Internet
Internet
sebenarnya mempunyai banyak pengertian, salah satu dari pengertian tersebut
adalah jaringan terdiri dari jutaan komputer dan server yang memnfaatkan
jaringan telepon untuk membawa informasi
dari satu tempat ketempat lain, ( MBR Consulting 1995 ). Jadi dengan
ditemukennya internet memingkinkan seorang mahasiswa dengan dosennya dapat
berkomunikasi tanpa harus bertemu langsung, dan seorang presiden dari belahan
bumi timur tidak harus ke belahan bumi barat hanya untuk meeting dengan
presiden di belahan bumi barat, ataupun seseorang yang ingin berbelanja tanpa
harus ketoko bisa memesan apa yang diinginkan langsung dari internet, jadi
orang dapat mengakses internet dengan mudah tanpa harus memperhatikan waktun
dan tempat. Dan karena hal inilah internet disebut sebagai media super jaringan
(supernetwork) Didalammelaksanakan fungsinya sebuah komputer harus mempunyai
sebuah modem yang (modulator demodulator), modem inilah yang menghubungkan
komputer melalui jaringan teleponatau alat komunikasi lainnnya denganmodem lain
yang terhubung suatu jaringan lokal (LAN) , dan fungsi modem itu sendiri adalah
mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog ataun sebaliknya sehingga dapat
melalui saluran telepon. Host (LAN) meneruskan sampai ke router.
Router adalah
perangkat yang menghubungkan sejumlah (LAN) dan meneliti sebuah permintaan yang
diterimanya untuk menentukan kebagian mana permintaan itu ditujukan. Kemudian,
berdasarkan hubungan-hubunganyang tersedia dan situasi lalu lintas di bagian
lain dari internet, router akan menentukan rute yang terbaik untuk menentukan
sebuah permintaan agar dapat denagn secepatnya mencapai tujuan. Dan yang awal
berupa (LAN) sekarang telah berkembang menjadi (WAN) wide area network yang melayani
daerah yang lebih luas.
Untuk
menghubungkan sebuah host (komputer yang di masukan ke sebuah
jaringan)diperlukan yang namanya provider, provider ini menghubungkan antara
pengguna internet satu ke pengguna yang lain dengan leased line atau dial up.
Provider itu sendiri telah menjadi sebuah perusahaan jasa sebut saja ISP, yang
menghubungkan komputer keinternet. Tentu ini dengan tarip yang telah ada.
Di Indonesia
sendiri sudah ada ISP, dan menurut Onno W. Purbo.Phd dari ITB (kompas 19 Fen
1996) saat ini Indonesia telah memuiliki 16 ISP yang terkonsentrasi di
kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung termasuk juga kota malang.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Dalam penulisan karya
tulis ini, kami menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, artinya bahwa penulis berusaha
menggambarkan masalah, menjelaskan, atau mengungkapkan gejala-gejala yang ada
mengenai warung internet di lokasi sekitar kampus universitas padjajaran, dan menelusuri penyebab dari gejala-gejala tersebut.
Penelitian deskriptif
menurut Indriantoro (1999) adalah penelitian terhadap masalah-masalah berupa
faktor-faktor saat ini dari populasi. Sedangkan menurut Subianto (1998)
penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan dengan cara membuat deskripsi atas permasalahan yang telah
didefinisikan. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang atau perilaku yang dapat diamati, didukung dengan studi literatur
atau studi kepustakaan berdasarkan pada pendalaman kajian pustaka berupa data
dan angka sehingga realitas dapat dipahami dengan baik. (Maleong ; 1992 dikutip dalam Indriyani ; 2000)
3.2. Fokus Penelitian
Penelitian pada karya
tulis ini di titikberatkan pada metode pengelolaan usaha warung internet yang
terdapat disekitar Universitas padjajaran. Oleh
karena itu peneliti lebih memfokuskan pada analisis pengelolaan usaha warung internet disekitar kampus
Universitas padjajaan.
3.3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini ada dua macam yaitu:
1.
Sumber
data primer yaitu sumber data yang diambil dari obyek penelitian untuk diolah
dan diproses dengan metode yang sudah baku dalam hal ini penulis langsung
mengambil data dari warung-warung internet yang ada di sekitar kampus
Universitas padjajaran.
2.
Sumber
data sekunder menurut Indriantoro (1999) adalah sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara(diperoleh dan
dicata oleh pihak lain). Penulis mengambil data dari berbagai macam literatur
yang berhubungan dengan obyek penelitian.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini untuk pengumpulan data
menggunakan beberapa metode yaitu:
1. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan
secara langsung terhadap objek yang
yang diteliti, dari sini diambil data yang akurat sesuai dengan praktek di
lapangan (Yunanto; 1999).
2.
Interview, metode pengumpulan data yang dilakukan secara langsung bertatap muka dan mengajukan pertanyaan secara lisan
kepada responden.
3.
Studi pustaka, yaitu peneliti memperoleh data-data atau informasi yang bersifat
data kualitatif dan memperkaya bacaan dari berbagai pustaka atau literatur
seperti buku, jurnal penelitian dan makalah.
4.
Analisis data,yaitu suatu metode yang menggunakan kumpulan data-data yang telah
ada untuk dilakukan telaah dan analisis sehingga diperoleh informasi yang
valid. Kumpulan data-data ini oleh penulis melalui berbagai teknik pengumpulan
data seperti tersebut diatas kemudian dikelompokkan, diidentifikasi serta
langkah terakhirnya yaitu melakukan analisis untuk menjawab pertanyaan yang
ada.
3.5. Sistematika Penelitian
Dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini, sistematika yang kami tempuh adalah :
Bab I :
Pendahuluan
Bab II : Telaah Pustaka
Bab III : Metodologi Penelitian
Bab IV : Pembahasan
Bab V :Penutup
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi
Perkembangan internet sudah merambah
ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, khususnya JATINANGOR,SUMEDANG yang
mempunyai banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan dan perguruan tinggi yang
sangat membutuhkan internet untuk mendapatkan informasi-informasi yang
diperlukan. Perguruan tinggi sebagai tempat berkembangnya ilmu pengetahuan
tentu saja tidak terlepas dari arus informasi yang semakin mengglobal, dan
tentu saja jatinangor, sebagai salah satu tempat studi tidak ingin ketinggalan dengan
tempat studi lain
dalam hal pendidikan dan perkembangan arus informasi.
Universitas
padjajaran sebagai
salah satu perguruan tinggi Negeri di jabar merupakan suatu perguruan tinggi
yang diharapkan oleh masyarakat jatinagor dapat mengangkat jatingor sebagai tempat studi yang dapat di kenal bukan
hanya tingkat nasional, tapi juga dapat di kenal oleh dunia luas. Oleh karena
itu perkembangan arus informasi dalam hal ini internet sangat di butuhkan
sekali dalam lingkup Universitas padjajaran, dan merupakan suatu hal yang positif bahwa semakin banyak
warung internet yang bermunculan di sekitar kampus Universitas padjajaran. Pemilihan lokasi yang tepat terutama di daerah kampus Universitas padjajaran bisa menguntungkan pihak pengelola
warung internet di satu pihak dan di pihak lain mahasiswa dan kalangan pendidik
dapat dengan cepat mengakses informasi melalui internet
4.2. Prospek Pengelolaan Usaha Warung Internet
di Sekitar Kampus Universita
padjajaran
Keberadaan waraung internet disekitar
kampus Universitas padjajaran menunjukkan kemajuan yang cukup pesat. Hal ini tidak
terlepas dari keberadaan mahasiswa Universitas padjajaran yang semakin membutuhkan arus
informasi dari internet. Warung internet disekitar kampus Universitas padjajaran mempunyai prospek ke depan yang cukup bagus, ini
terbukti dengan banyaknya pengunjung warung internet dan laba yang didapat per
bulannya menunjukkan nilai yang tidak sedikit rata-rata sekitar Rp. 1000.000,00 – Rp. 4.000.000,00 per bulannya. Misalnya,
warung internet “ rednet “ yang berlokasi di jalan Kerto Pamuji 27 yang didirikan
dengan modal sekitar Rp. 50.000.000,00 yang terdiri dari 20 unit komputer mampu menghasilkan
laba paling kecil sekitar Rp. 1000.000,00 per bulannya dan laba yang paling besar yang pernah
didapat sekitar Rp. 4.000.000,00 per bulannya. Lain pula halnya dengan warung internet lainnya yang bernama “
DG-Internet “ yang berlokasi di jalan Kerto Sentono 103 Malang yang berdiri
pada bulan September tahun 2000 dan
memiliki modal awal sekitar Rp. 42.000.000,00 mampu mendapatkan keuntungan sekitar Rp.
3.000.000,00 per bulannya. Beda pula halnya dengan warung internet “ Kelir-Net
1 “ yang berlokasi di jalan Kerto Senton 86a. Warung internet yang berdiri pada
bulan Agustus tahun 2000 dan mulai beroperasi pada 28 September 2000, dengan
modal awal Rp. 45.000.000,00 ini, mampu meraih keuntungan sebesar Rp.
500.000,00 ketika pengunjung atau pengguna jasa internet sedang sepi dan dapat
meraih keuntungan sekitar Rp. 2.000.000,00, ketika pengunjung sedang ramai.
Prospek
yang cerah dari usaha warung internet ini tidak terlepas dari pengelolaan usaha
warung internet yang baik. Dimana pemilik warung internet dapat mengelola
usahanya dengan memperhatikan kebutuhan para pengguna jasa internet terutama kenyamanan
bagi pengguna warung internet.
Dari
pengalaman-pengalaman warung internet di atas kita dapat melihat bahwa prospek
keberadaan warung internet di sekitar kampus Universitas padjajaran dapat berkembang dengan cukup pesat
karena didukung dengan lokasi yang strategis yaitu:
1.
Dekat
dengan Universitas padjajaran
Jarak
yang dekat antara warung internet dan Universitas Brawijaya memungkinkan
mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas padjajaran serta masyarakat yang dekat dengan
lokasi kampus dapat menggunakan jasa internet di sekitar kampus padjajaran.
2.
Dekat
dengan kos mahasiswa
Rata-rata
mahasiswa pendatang yang kuliah di universitas padjajaran memilih tempat tinggal(kos) yang
berlokasi di wilayah kampus Universitas padjajaran, ini berarti bahwa pengguna jasa
internet sebagian besar adalah mahasiswa kos-kosan yang berlokasi dekat dengan
kampus. Hal ini tentu saja dapat menguntungkan bagi pengelola jasa warung
internet karena pasar yang mereka harapkan dapat datang dari wilayah mereka
sendiri.
4.3.
Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam
Usaha Warung Internet
Seperti
halnya dengan usaha-usaha lain, usaha warung internet tidak terlepas dari cara
pengelolaan usaha yang mampu bersaing di pasar, Dalam pengelolaan warung
internet tidak terlepas dari kendala-kendala atau masalah masalah yang sering
dihadapi oleh pengelola. Adapun kendala yang sering dihadapi adalah:
1.
Provider
sering down(turun). Kendala ini adalah terputusnya hubungan antara provider
dengan internet, yang mengakibatkan terhentinya akses internet oleh pengguna
jasa internet.
2.
Pengunjung
yang tak banyak tahu tentang komputer dan internet, terutama cara
mengoperasikannya. Hal ini sering terjadi pada pengguna jasa internet yang
masih pemula atau masih dalam tahap belajar untuk mengoperasikan internet,
sehinnga pengguna jasa internet yang masih pemula ini sering mencoba-coba
mengutak-atik komputer yang dapat berakibat pada rusaknya instalasi windows
pada komputer.
3.
Penetapan
harga. Dalam mengelola usaha internet disekitar kampus pemilik warung internet
harus dapat melihat akan pasar yang dihadapinya, yang kebanyakan pengguna jasa internet adalah mahasiswa.
Oleh karena itu pihak pengelola harus bisa menetapkan harga yang sesuai atau
dapat dijangkau oleh mahasiswa tetapi tanpa merygikan pihak pengelola warung
internet.
4.
Mahalnya
Harga Komputer. Dengan krisis ekonomi yang masih menimpa negara kita dan makin
terpuruknya rupiah terhadap dollar amerika membuat harga barang elektronik
seperti komputer terus beranjak naik. Internet yang dalam proses pengaplikasiannya
memerlukan komputer sebagai alat atau layar penghubung tentu saja merupakan
barang vital bagi internet. Dengan semakin naiknya harga komputer akan lebih
besar biaya dalam mendirikan atau mengembangkan usaha warung internet. Hal ini
tentu saja sangat memberatkan bagi pihak pengelola warung internaet.
5.
Pelanggan
yang mengutang. Hal ini dapat terjadi bilamana petugas warung internet memiliki
kerabat atau kenalan pengguna atau pelanggan jasa internet. Petugas jaga sering
memberi kelonggaran kepada pengguna jasa internet untu mengutang dulu setelah
menyewa internet, bila hal demikian terus terjadi dapat membuat kerugian pada
warung internet.
6.
Adanya
saingan yang saling menjatuhkan. Kendala ini merupakan kendala yang sering
terjadi dalam setiap usaha. Dengan adanya persaingan dapat membuat pengelola
warung internet dapat lebih mandiri lagi dalam mengelola dan mencari simpati
dari pengguna jasa internet, sehinnga pelayanan kepada pelanggan akan semakin
ditingkatkan lagi dan nantinya akan terlihat bahwa warung internet dengan
pengelolaan yang baik akan dapat terus bertahan, sebaliknya warung internet
yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pengguna jasa internet akan kalah.
4.4.
Usaha-Usaha yang di Ditempuh oleh
Pengelola Warung Internet Agar Mampu
Bersaing
Salah satu kendala atau masalh yang dihadapi oleh usaha internet adalah
Adanya persaingan diantara sesama warung internet. Usaha-usaha atau hal-hal
yang perlu dilakukan oleh pengelola jasa internet dalam menghadapi persaingan
antara lain:
1. Perbaikkan
dan Penambahan Fasilitas. Perbaikkan dan penambahan fasilitas pada warung
internet meliputi:
a)
Penambahan
fasilitas AC. Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan internet, pengelola
warung internet perlu menambahkan AC, karena dapat menambah kenyamanan bagi
pengguna jasa internet.
b)
Penambahan
Headphone dan full musik. Penambahan fasilitas tambahan seperti ini dapat
menarik pengunjung karena para pengguna jasa internet disamping mengakses
internet dapat juga mendengarkan musik melalui headphone. Seperti yang
dilakukan oleh warung internet “ Amalia “.
c)
Perbaikkan
Fasilitas Yang Rusak. Setiap fasilitas-fasilitas yang rusak harus cepat
diperbaiki sebelum datangnya keluhan dari pelanggan warung internet.
2.
Pemakaian
Provider Dengan Kecepatan Tertentu. Pemakaian provider dengan kecepatan
tertentu dapat membuat akses internet lebih cepat dan tentu saja dapat membuat
daya tarik tersendiri bagi pengguna jasa internet terutama mereka yang
menginginkan akses internet yang cepat. Seperti halnya yang telah diterapkan
oleh warung internet “ Kelir-Net “ menggunakan provider dengan kecepatan 128
Kilobyte.
3.
Pemberian
Tarif Internet Yang Murah dan Pengadaan Diskon. Salah satu hal yang dapat
menarik pengguna jasa internet menggunakan fasilitas internet di tempatnya
adalah Harga yang terjangkau oleh kalangan pengguna jasa internet, dalam hal
ini adalah mahasiswa. Oleh karena itu tidak heran jika adanya persaingan harga
diantara sesama warung internet dengan harapan bahwa harga yang semakin rendah
dapat menarik pengunujung lebih banyak lagi menggunakan jasa internet pada
rental miliknya. Dalam menghadapi persaingan antara warung internet disekitar
kompleks tempat tinggal mahasiswa, ada beberapa hal yang ditempuh oleh pihak
pengelola dalam penentuan harga antara lain:
a)
Adanya
penetapan harga yang bervariasi berdasarkan waktu. Dalam hal ini adalah
pengelola warung internet menentukan harga promosi yang lebih terjangkau oleh
pengguna jasa internet bila menggunakan jasa internet pada jam-jam tertentu.
Misalnya seperti yang dilakukan oleh warung internet “ Kelir-Net “ yang
menetapkan harga Rp.3000 atau Rp. 60 per menit mulai pukul 07.00 (pagi hari) sampai pukul 22.00
(malam harinya), sedangkan harga yang ditetapkan sebesar Rp. 2800,00 per jam
atau Rp. 47 per menit mulai pukul 22.00 (malam hari) sampai pukul 07.00 (pagi
hari).
b)
Adanya
pelayanan tambahan disamping fasilitas yang telah sediakan. Misalnya seperti
yang dilakukan oleh “ rednet “ dimana pelayanan baik.
c)
Pada
saat Grand Opening ( Pembukaan pertama warung internet ) tidak jarang pihak
pengelola memberikan kebebasan bagi pengakses untuk menggunakan fasilitas
internet tanpa dipungut bayaran apapun.
Semua ini dilakukan
oleh pihak pengelola warung internet guna menarik perhatian dari para pengguna
jasa internet atau yang sering di kenal dengan “ Netter “.
BAB
V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Dari
pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya kami mengambil
kesimpulan yaitu:
1. Bahwa prospek pengelolaan usaha warung
internet di sekitar wilayah kampus Universitas padjajaran masih sangat menjanjikan karena letaknya yang
strategis. Juga karena adanya kehadiran mahasiswa yang membutuhkan informasi
yang luas secara cepat dan tepat sehingga kebutuhan akan internet semakin
tinggi dan kehadiran warung internet akan berguna sekali dalam memenuhi
kebutuhan mahasiswa.
2. Dalam pengelolaan usaha warung internet masih banyak kendala
yang dihadapi pemilik. Kendala-kendala tersebut biasanya dari segi teknis dan
dari pengelolaannya itu sendiri. Dari segi teknis kendala yang dihadapi biasanya
ada pada komputer yang rusak karena pemakai atau karena masalah putusnya
hubungan dengan dengan provider. Kendala
secara teknis yang umum terjadi biasanya masalah listrik padam. Dari segi
pengelolaan atau manajemen biasanya masalah penetapan harga. Kendala-kendala
tersebut mempengaruhi pendapatan usaha warung internet dan jika terus-menerus
terjadi akan menyebabkan kerugian.
3.
Dalam
meningkatkan pendapatannya sebuah usaha warung internet akan berusaha menarik
pengunjung yang banyak dengan cara memperbaiki pelayanan yang ada maupun
menmbah fasilitas-fasilitas yang dirasa perlu untuk peningkatan pendapatan.
Setiap warung internet harus mengetahui situasi lingkungannya dan para
pesaingnya khususnya dalam pemberian harga agar mampu bertahan dalam menghadapi
persaingan dan meraih keuntungan maksimal.
5.2.
Saran
6.
Saran-saran yang
dapat kami berikan dari hasil penelitian kami adalah hendaknya pengelola warung
internet dapat lebih memperhatikan pemuasan kebutuhan dari para pengguna jasa
internet. Pengadaan fasilitas yang lebih banyak akan dapat menarik perhatian
para pengguna jasa internet yang sebagian besar berasal dari kalangan
mahasiswa. Warung internet juga harus menambah kecepatan akses internet agar
pengguna jasa internet tidak beralih perhatian ke warung internet lainnya.
Dalam bersaing hendaknya pengelola warung internet lebih mengutamakan pelayanan
kepada konsumen daripada melakukan persaingan yang tidak sehat melalui
cara-cara yang dapat merusak sistem komputer pada warung internet lain. Usaha
warung internet sebaiknya ditambah dengan usaha lain seperti kafe atau
fasilitas lain seperti pengadaan scanner.
7.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T Hani, 2000, Manajemen, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Purbo,Onno W,1999, Teknologi Warung Internet, Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Salim, Ubud, 1999, Seminar Sehari Gagasan Terbesar: Bisnis
Kecil/ Menengah Kunci utama Indonesia Menghadapi Krisis Kewirausahaan Perusahaan,
Universitas padjajaran.
Situswww.google.com
Situs www.detik.com
Situs www.klik-kanan.com
Sumarni, Murti, John
Soeprihanto, 2000, Pengantar Bisnis,
Yogyakarta: Liberty-Yogyakarta.
Tabloid E-Net, 21 Maret 2001,
Gaya Gaul Era Digital, edisi 09,
Jakarta: Media Indonesia.
Tabloid Komputer, April 2000,
Komputek, edisi 162 minggu keempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar