Jumat, 18 Oktober 2013

EFEKTIVITAS PROMOSI YANG DILAKSANAKAN PT .COCA COLA BOTTLING INDONESIA

.
EFEKTIVITAS PROMOSI YANG DILAKSANAKAN PT .COCA COLA BOTTLING INDONESIA

TUGAS RISET PEMASARAN

KE 4






 

















DISUSUN OLEH :

ARIPUL         C1100204









JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
INSTITUT KOPERASI INDONESIA

2013




1.1 Pengertian Promosi

Kegiatan  pemasaran  pada  masa  sekarang  ini  tidak  cukup  hanya  dengan pengembangan produk, peningkatan kualitas, penetapan harga yang terjangkau, atau saluran  produk  yang  tepat,  akan  tetapi  produsen  harus  tetap  berkomunikasi  dengan langaanannya.  Perusahaan  harus  melakukan  salah  satu  variable  dari  marketing  mix yaitu promosi. Promosi merupakan sarana komunikasi antara produsen dan konsumen untuk  memperkenalkan  warna,  bentuk,  jenis  barang,  harga  serta  kualitas  dari  suatu barang  guna  memenuhi  keinginan  dan  kebutuhan  konsumen.  Kegiatan  promosi adalah  segala  usaha  yang  dilakukan  penjual  untuk  memperkenalkan  produknya kepada calon konsumen, dan membujuk secara tidak langsung agar mereka membeli produk  yang  ditawarkan,  serta  mengingatkan  kembali  konsumen  lama  agar  mereka melakukan pembelian ulang.Promosi juga merupakan kegiatan untuk menyebarluaskan informasi tentang barang  dan  jasa  yang  dijual  dengan  maksud  untuk  mengubah  pola  perilaku konsumen.  Berbagai  informasi  yang  diberikan  kepada  calon  pembeli  sangat mempengaruhi keputusan tentang pengalokasian dana yang mereka miliki.Untuk memahami  lebih  jauh  mengenai  promosi,  beberapa  ahli  pemasaran mendefinisikan  promosi.  Berikut  ini  Basu  Swasta  (1984:237)  mendefinisikan Promosi  sebagai  berikut  :  “Promosi  adalah  arus  informasi  atau  persuasi  satu  arah yang  dibuat  untuk  mengarahkan  seseorang  atau  organisasi  kepada  tindakan  yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Jadi  pada  dasarnya  promosi  merupakan  hubungan  yang  erat  dari  informasi, persuasi  dan  komunikasi  karena  dalam  menginformasikan  sesuatu  adalah  juga Membujuk (persuasi). Sebaliknya, seseorang yang dibujuk juga menerima informasi.Persuasi  dan  informasi  akan  menjadi  efektif  melalui  komunikasi.  Oleh  karena  itu, setiap  perusahaan  memerlukan  promosi  untuk  menolong  mereka  dalam mendiferensiasikan  produk  mereka,  membujuk  pembeli  dan  memberikan  sejumlah informasidalam proses keputusan untuk membeli. Dengan demikian perusahaan dapat mengharapkan adanya peningkatan permintaan akan produk yang ditawarkannya.Sedangkan  menurut,Mc.Carthy  dan  William  (1993:294)  mendefinisikan promosi  sebagai  :  “Kegiatan  mengkomunikasikan  informasi  dari  penjual  kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku”.Kemudian,  pengertian  promosi  yang  lain  dapat  pula  diketahui  berdasarkan definisi Alex Nitisemito (1984:46) adalah sebagai berikut : “Promosi  adalah  bagian  dari  kegiatan  pemasran  yang  berfungsi  untuk memberikan informasi tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen dengan  tujuan  agar  dapat  mempengaruhi  pengambilan  keputusan  pembeliannya serta untuk lebih meningkatkan permintaan produk”.Dalam hal ini promosi dianggap sebagai salah satu kegiatan pemasaran yang berfungsi  sebagai  informasi  tentang  perusahaan  dan  produk  yang  dihasilkan  atau dipasarkan  kepada  pihak  konsumen.  Melalui  penayangan  promosi  yang  jelas  dan komunikatif  diharapkan  akan  mempengaruhi  keputusan  pembelian  konsumen  dan pada akhirnya cenderung pula untuk meningkatkan permintaan.Untuk  produk  yang  tidak  berwujud  seperti  jasa,  perusahaan  mengalami kesulitan  untuk  membuat  program.  Akan  lebih  mudah  untuk  menjual  sesuatu  yang dapat dilihat, dirasakan, dan didemonstrasikan.Untuk perusahaan jasa, program promosi yang dibuat mempunyai tiga tujuan yaitu :
1.  Untuk melukiskan manfaat jasa dalam cara yang menarik.
2.  Membedakan hasilnya dari hasil yang dicapai pesaing.
3.  Memberikan  reputasi  yang  baik,  karena  perusahaan  memasarkan  produk yang  tidak          berwujud,  maka  reputasi  perusahaan  merupakan  faktor  yang penting.      
1.2   Alasan Untuk Berpromosi
Promosi merupakan suatu kegiatan pemasaran yang mempunyai tujuan untuk memberikan  informasi  kepada  konsumen  agar  dapat  mengetahui  bahwa  kebutuhan dan  keinginan  mereka  dapat  dipenuhi  dengan  menggunakan  produk  yang  kita tawarkan  yang  bukan  hanya  memenuhi  kebutuhan  dan  keinginan  dari  konsumenseperti  seperti  yang  diuraikan  sebelumnya  tetapi  juga  dapat  memenuhi  harapan konsumen  sehingga  konsumen  betul-betul  puas  dengan  memiliki  produk  yang  kita Kawarkan.
Ada tiga fungsi utama yang dipegang kegiatan promosi, yaitu :
1.  Mencari  dan  mendapatkan  perhatian  dari  calon  pembeli,  perhatian  dari Calon  pembeli  harus  diperoleh  karena  ini  merupakan  titik  awal  proses pengambilan keputusan dalam pembelian.
2.  Menciptakan  dan  menimbulkan  “interest”  pada  calon  pembeli.Perhatian Yang  diberikan  seseorang,  mungkin  akan  dilanjutkan  dengan  tahap Berikutnya atau mungkin berhenti.
3.  Mengembangkan  “rasa  ingin”  calon  pembeli  untuk  barang  yang ditawarkan, hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya.
1.3  Tujuan Promosi
Dalam  praktek  promosi  dapat  dilakukan  dengan  mendasarkan  pada  tujuantujuan berikut ini :
1.  Modifikasi Tingkah Laku
2.  Memberitahu
3.  Membujuk.
4.  Mengingatkan
.
1.4  Bentuk-Bentuk Bauran Promosi
Promosi sangat menentukan pencapaian laba suatu perusahaan. Dimana tidak hanya  digunakanuntuk  memperkenalkan  produk  baru,  akan  tetapi  digunakan  juga untuk  produk  lama  yang  sudah  mulai  menurun  penjualannya  akibat  minat  dari konsumen mulai menurun. Dalam hal ini sangat diperlukan promosi yang agresif agar konsumen dapat menaruh minat kembali atas produk tersebut.Usaha-usaha  untuk  mencapai  tujuan  tersebut  perlu  mencari  bentuk  promosi Yang  efektif  dan  kombinasi  terbaik  dari  bentuk-bentuk  promosi  yang  ada.Bauran promosi atau promotional mix terdiri atas empat unsur yaitu :
1. Periklanan (Advertising)
  kegiatan  periklanan  dimana  perusahaan  menawarkan  produknya adalah  melalui  radio,  televise,  majalah,  kalender,  surat  kabar,  papan  reklame,  dan sebagainya.  Dengan  demikian  iklan  dapat  dimanfaatkan  sebagai  salah  satu  cara efisien untuk mencapai sejumlah pembeli yang terpencar. Dengan adanya pemasangan iklan ini diharapkan agar para konsumen tertarik dan  sekaligus  mau  membeli  produk  yang  ditawarkan  itu.  Berhasilnya  sebuah  iklan sangat tergantung pada daya tarik atau kemampuan untuk menarik pembeli.
Sifat-sifat periklanan yaitu :
-  Bersifat umum
-  Dapat di serap
-  Bersifat ekspresif
-  Bersifat tak manusiawi
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi  penjualan  merupakan  kegiatan  promosi  yang  dilakukan  dengan mengadakan  pameran,  peragaan/demonstrasi  dan  berbagai  kegiatan  penjualan  lain yang dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat rutin.
a.Promosi  penjualan  dilakukan  dengan  berbagai  usaha  untuk  meningkatkan penjualan dengan menyelenggarakan berbagai pertunjukan, demonstrasi, perlombaan serta kemasan khusus. Promosi penjualan dapat dibedakan atas tiga macam :
b.  Promosi yang diadakan kepada pembeli, misalnya sample, kupon, pameran demonstrasi atau peragaan, dan lain lain.
c.  Promosi  yang  diarahkan  kepada  pedagang,  misalnya  member  potongan harga.
d.  Promosi yang diarahkan kepada pramuniaga, misalnya bonus.Disamping  itu  promosi  penjualan  banyak  membantuprodusen  dalam  hal memperkenalkan  produk,  menarik  para  langganan,  dan  membantu  untuk meringankan tugas dari pramuniaga. Untuk melaksanakan promosi penjualan  secara besar-besaran memerlukan dana yang besar. Untuk itu diperlukan perencanaan yang baik  sebelum  melaksanakan  kegiatan  tersebut.  Dengan  promosi  penjualan, perusahaan berusaha meningkatkan volume penjualannya dengan menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.Dalam  promosi  penjualan  perlu  ditimbulkan  kepercayaan  serta  kebanggaan akan  produk  yang  ditawarkan.  Apabila  kualitas  barang/jasa  yang  dipromosikan ternyata mengecewakan konsumen, maka konsumen akan jera untuk membeli kedua kalinya,  secara  perlahan-lahan  konsumen  yang  lain  akan  ikut  untuk  tidak  membeli produk tersebut. 
Sifat-sifat promosi penjualan yaitu :
-  Harus menarik dan komunikatif
-  Dapat menciptakan rangsangan untuk membeli
-  Sarana tersebut menawarkan undangan
3. Publisitas (Publicity)
Publisitas adalah non personal untuk memacu permintaan yang tidak dibiayai oleh orang atau organisasi yang memetik manfaat dari publisitas ini. Berita publisitas disiarkan  dalam  media  publisitas  seperti  radio,  televise,  dan  lain  lain.  Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tapi berupa berita. Perusahaan yang telah berhasil menciptakan produk baru tetapi tidak memiliki sejumlah dana untuk mempromosikan produk baru tersebut, maka dapat menempuh dengan cara publisitas untuk menjangkau konsumen atau masyarakat. Dengan jalan publisitas perusahaan berusaha mengadakan hubungan yang menguntungkan dengan masyarakat melalui berita komersial yang dimuat di media massa.
Sifat-sifat publisitas :
-  Dapat dipercaya
-  Menarik pembeli
-  Bersifat dramatis
4. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Penjualan  perorangan  (personal  selling)  merupakan  kegiatan  promosi  yang berbeda  dengan  periklanan  karena  menggunakan  orang/individu  didalam pelaksanannnya.  Individu-individu  yang  melaksanakan  kegiatan  personal  selling  ini disebut tenaga penjualan (salesman)Dalam  personal  selling  terjadi  interaksi  langsung  dimana  tenaga  penjualan saling bertemu muka dengan pembeli. Personal selling dilakukan dengan secara lisan atau  tatap  muka  dsalam  bentuk  percakapan  antara  tenaga  penjualan  dengan pembeli.Disini  pembeli  diberi  kesempatan  untuk  meyatakan  keberatan-keberatan mereka  tentang  mutu,  harga  barang,  dan  lain-lain.  Konsumen  dapat  mengajukan berbagai  pertanyaan  untuk  mendapatkan  informasi  yang  selengkapnya  dari perusahaan sebagai penjual agar perusahaan dapat mengetahui kelemahan-kelemahan produk yang ditawarkan kepada konsumen.
Sifat-sifat personal selling :
-  Bersifat manusiawi
-  Menciptakan hubungan
-  Menimbulkan tanggapan


1.5 Pelaksanaan Rencana Promosi
Pelaksanaan rencana promosi akan melibatkan beberapa tahap, yaitu :
1. Menentukan tujuan
2. Mengidentifikasi pasar yang dituju
3. Menyusun anggaran
4. Memilih berita
.5. Menentukan promotional mix
6. Memilih media mix
7. Mengukur efektivitas
8. Mengendalikan dan memodifikasi kampanye promosi

1.6  Metode Pembuatan Anggaran Promosi
Salah  satu  masalah  pemasaran  yang  sulit  adalah  mengukur  berapa besarnya  biaya  promosi  yang  harus  dikeluakan  oleh  perusahaan.  Terdapat  4 metode umum yang digunakan, yaitu :
1. Metode menurut kemampuan
Beberapa  perusahaan  menetapkan  anggaran  promosinya  berdasarkan perkiraan  mengenai  kemampuan  utuk  membiayai.  Metode  ini  sama  sekali tidak  menghiarukan  dampak  promosi  atas  penjualan.  Tidak  ada  kepastian penyusunan anggaran promosi tahunan hingga akan menyulitkan penyusunan rencana pemasaran jangka panjang.
2. Metode menurut persentase penjualan
Perusahaan  dapat  pula  menggunakan  penentuan  anggaran  promosi penjualan berdasarkan presentase tertentu dari penjualan  yang  sekarang  atau yang akan datang atau dari harga penjualan.Metode ini memiliki beberapa keuntungan yaitu :
a.  Dengan  metode  ini,  biaya  promosi  ini  akan  berubah-ubah  sesuai  dengan kemampuan perusahaan menjual produk.
b.  Metode  ini  mendorong  manajemen  untuk  mempertimbangkan  hubungan antara biaya promosi, harga jual, dan laba per unit.
c.  Mendorong  stabilitas  persaingan  pada  tingkat  dimana  perusahaanperusahaan yang sedang bersaing mengeluarkan persentase dari penjualan mereka yang hampir sama besarnya untuk promosi.

Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah :
a.  Biaya  yang  dikeluarkan  oleh  dana  yang  tersedia,  bukan  oleh  berbagai peluang yang ada.
b.  Tidak  mendorong  eksperimen  promosi  untuk  melawan  arus  atau pembiayaan  promosi  yang  agresif.  Ketergantungan  biaya  promosi  pada naik turunnya penjualan mengganggu perencanaan jangka panjang.
3. Metode keseimbangan persaingan
Beberapa  perusahaan  menetapkan  biaya  promosi  sesuai  dengan pengeluaran biaya pesaingnya. Ada dua hal penting  yang harus diperhatikan mengenai pemakaian metode ini, yakni :
a.  Biaya yang dikeluarkan menggambarkan kebijaksanaan kolektif industry, dengan  mempertahankan  kesamaan  antar  pesaing,  perang  promosi  akan dapat dielakkan.
b.  Tidak  ada  alasan  yang  dapat  meyakinkan  bahwa  pesaing  lebih  tahu mengenai  apa  yang  harus  dilakukan  suatu  perusahaan  untuk mempromosikan  produknya.  Selain  itu  data  mengenai  biaya  promosi pesaing sulit diperoleh.
4. Metode tugas dan sasaran
Metode ini mengharuskan pemasar supaya menentukan biaya promosi dengan  cara  menentukan  sasaran  khusus  mereka,  menentukan  tugas  yang harus  dilakukan  untuk  mencapai  sasaran  tersebut  dan  memperhitungkan berapa  biayanya.  Jumlah  biaya  total  dari  tugas  untuk  mencapai  sasaran tersebut  diperkirakan  merupakan  biaya  promosi.  Metode  ini  memungkinkan manajemen  menguraikan  asumsi  mereka  mengenai  hubungan  antara  uang, tingkat penampilan, tingkat percobaan dan tingkat pemakaian tetap.

1.7  Pengertian Efektivitas
Evektivitas  merupakan  atribut  yang  diinginkan  dalam  setiap  perusahaan. Dalam kesempatan ini maka efektivitas dipandang dari sudut pencapaian sasaran atau tujuan  yang  telah  direncanakan  sebelumnya.  Berdasarkan  definisinya  efektivitas dapat diartikan sebagai tindakan yang tepat pada sasaran atau mempunyai efek yang tepat.  Untuk  mencapai  efektivitas,  ada  tiga  bentuk  pendekatan  yang  umum digunakan yaitu :

1. Pendekatan Sasaran
Yaitu  dengan  mengukur  keberhasilan  perusahaan  dalam  mencapai  tingkatan output  yang  direncanakan.  Dengan  demikian  pendekatan  ini  mencoba  mengukur sejauh mana perusahaan berhasil merealisasikan sasaran yang hendak dicapainya. Sasaran  yang  hendak  diperhatikan  dalam  pengukuran  efektivitas  dengan pendekatan  ini  adalah  sasaran  sebenarnya.  Pengukuran  efektivitas  dengan menggunakan  saran  yang  sebenarnya  akan  memberikan  hasil  yang  lebih realistis daripada pengukuran efektivitas secara resmi.
2. Pendekatan Sumber
Pendekatan  sumber  mengukur  efektivitas  melalui  keberhasilan  perusahaan dalam  mendapatkan  berbagai  macam  sumber  yang  dibutuhkannya  dan  juga memelihara  keadaan  system  perusahaan  agar  bisa  menjadi  efektif.  Pendekatan  ini didasarkan  pada  teori  mengenai  keterbukaan  system  perusahaan  mempunyai hubungan  yang  merata  dengan  lingkungannya,  karena  dari  lingkungan  diperoleh sumber-sumber  yang  merupakan  input  bagi  perusahaan  dan  output  yang  dihasilkan juga  dilemparkan  oleh  perusahaan  kepada  lingkungannya.  Sementara  itu,  sumbersumber  yang  terdapat  pada  lingkungan  seringkali  bersifat  langka  maupun  yang nilainya tinggi.
3. Pendekatan Proses
Pendekatan  proses  menganggap  efektivitas  sebagai  efisien  dan  kondisi  dari perusahaan  internal.  Pada  perusahaan  yang  efektif  proses  internal  berjalan  lancar, karyawan bekerja dengan kegembiraan serta kepuasan yang tinggi,  kegiatan masingmasing  bagian  terkoordinasi  secara  baik  dengan  produktivitas  yang  tinggi. Pendekatan  ini  tidak  memperhatikan  lingkungan  perusahaan,  dan  memusatkan perhatian  terhadap  kegiatan  yang  dilakukan  terhadap  sumber-sumber  yang  dimiliki oleh perusahaan, yang menggambarkan tingkat efisiensi serta kedekatan perusahaan.
Tahap tahapan
a.pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan.Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya.
Kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu dapat menjadi sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat menidentifikasi rangsangan yang paling sering membengkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.

b.Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka pilihan produk dan merk harus diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhanya. Dalam mencari berbagai alternative pilihan untuk memuaskan kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi dari masa alalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Sewcara umum konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar.

c. Evaluasi Alternatif
Jika samua alternative yang wajar telah diidentifikasikan, konsumen harus mengevaluasinya satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Kriteria evaluasi yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap aneka merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga dan kelompok lain. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuasakan kebutuhan.

d.Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengvaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan, konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.

e.Prilaku Pasca Pembelian
Saat membeli suatu produk,bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah malakukan pembelian dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut.Biasanya konsumen akan mengalami kecemasan purnabeli,kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena setiap alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penelitian sebelumnya.

KERANGKA FIKIRAN

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan produk coca cola di indonesia
|
Tanggapan terhadap Pelanggan
|
Tingkat Kepuasan Pelanggan pelanggan
produk coca cola di indonesia


Penelitian sebelumnya.
Penelitian sebelumnya yang berkaitan adalah Agus Fitriadi (2003) yang meneliti tentang Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keputusan dalam Pembelian Pada UD MIkrocom di
indonesia. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel bebas seperti harga, kahandalan system, vga card, tampilan layar,kelengkapan multi media, pelayanan purna jual berpengaruh secara simultan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian computer pada UD Mikrocom.Persamaan penelitian ini dengan penelitain penulis adalah sama-sama menganalisis tentang prilaku konsumen, sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitiannya.



Hipotesis Penelitian

a.Hipotesis I


Ho : Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan      promosi, secara simultan tidak berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian produk coca cola.
Ha : Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan promosi, secara simultan berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian
produk coca cola.

b.Hipotesis II
Ho : Diduga factor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian
produk coca cola pada mahasiswa di kawasan jatinanggor

Ha : Diduga factor kualitas mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian
produk coca cola pada mahasiswa di kawasan jatinanggor


METODE PENELITIAN

A.Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada pada mahasiswa
di kawasan jatinanggor.
B.Populasi dan Sampel
1.Populasi Penelitian
Populasi dalam penlitian ini adalah
beberapa mahasiswa jatinanggor yang membeli serta mengkonsumsi produk coca cola.
2.Sampel Penelitian
Karena jumlah populasi yang terlalu besar dan keterbatasan dan, waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang akan diambil sebanyak
20 responden yang terdapat dalam populasi tersebut. Dimana manurut Arikunto ( 2002 : 112 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil sampai 5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Guildford ( 1987 : 125 ) jumlah sampel yang diambil adalah lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 10 responden dimana semakin besar sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat.

C.Jenis dan Sumber Data
1.Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa :
a.Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, sepertu literature-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.
b.Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan

2.Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a.Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara di lapangan.
b.Data Sekunder, yaitu data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi saperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

D.Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :
a.Interview, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan responden dengan bantuan daftar pertanyaan untuk mengumpulkan data primer.

E.Variabel penelitian
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.VAriabel terikat (Y) : Prilaku konsumen dalam pembelian
produk coca cola di kawasan mahasiswa jatiggor.
2.Variabel bebas (X) : Harga,selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi.
Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian maka digunakan data interval dengan skala 0-10. Sedangkan untuk mengetahui pengukuran dan interpretasi data, maka data interval dibagi menjadi 5 (lima) skor interval sebagai berikut :
0 ≤
 2 Skor 1
2, ≤
4 Skor 2
4,≤
 6 Skor 3
6, ≤ 8 Skor 4
8, ≤ 10 Skor 5

F.Definisi Operasional Variabel
1.Harga
1.Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel harga produk coca cola yang ditetapkan dibandingkan dengan harga produk pesaingnya yang sejenis.
2.Tanggapan konsumen terhadap perbandingan harga coca cola dengan produk  lain yang sejenis pepsi, sosro dan lain-lain. Diukur dalam rupiah.

2.Selera
Gambaran produk
produk coca cola yang diinginkan konsumen dalam memberikan kepuasan. Indikatornya adalah :

1
.Jenis Model
Penilaian konsumen terhadap berbagai tipe pilihan
produk coca cola yang ditawarkan oleh produsen.


3.Promosi
1
.Tanggapan konsumen terhadap iklan coca cola yang disampaikan oleh perusahaan. dapat diukur dari frekuensi, luas jangkauan, serta ukuran.


G.Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistic dengan menggunakan program SPSS,dimana rumus statistic yang digunakan adalah Linier Multiple Regression (regresi linier berganda), dimana fungsinya adalah :
Y = a + b1 . X1 + b2 .X2 + b3 . X3 + b4 . X4 + b5 . X5 + b6 . X6 + e

Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dimana :
Y : Prilaku konsumen
A : Konstanta
b1 s/d b7 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan


Analisis

Coca Cola lahir di dalam laboratorium Dr. John Pemberton bulan mei 1886 di Atlanta, Georgia. Nama Coca Cola sendiri dibuat oleh Frank Robinson. Dan dipasarkan pertama kali dengan  iklan dari spanduk dengan tulisan dari cat minyak bertuliskan “drink Coca Cola”. Walaupun sempat menyandang gelar “brand of the century”, Frank Robison sempat mengalami kerugian dalam penjualannya.  Formula Coca Cola lalu dibeli oleh Asa Chandler yang gencar melakukan promosi senhingga mengalami keuntungan besar. Coca cola semakin mendunia berkat penjualan kepada perusahaaan pembotolan independen dengan adanya lisensi ke negara lain dan hal ini dipertahankan sampai sekarang.
Dalam masalah positioning, ada berbagai positioning yang berganti tiap tahun yang digunakan Coca Cola. Hal ini terlihat dari seringnya pergantian slogan yang disesuaikan dengan jaman. Salah satu yang juga terkenal dan cukup diingat buatan agensi iklan McCann Erickson, pada tahun 70-an terdapat slogan “I’d like to buy the world a coke” yang membuat kata-kata “let’s have a coke” seakan-akan menjadi “mari kita satukan semuanya”. Hal ini membuat coca cola seakan-akan menyatukan berbagai kalangan. Lalu juga dikembangkan dalam iklan komersialnya dimana ditampilkan semua orang dari berbagai ras menyanyikan lagu “I’d like to buy the world a coke”.

Berikut berbagai slogan yang digunakan Coca cola dari tahun ke tahun di indoneisa.

·         1927-1950: Minoemlah Coca-Cola
·         1950-2002: Minumlah Coca-Cola
·         1983-1993: Coca-Cola Tentu!
·         1993-2002: Always Coca-Cola
·         2002-2004: Semangat Coca-Cola
·         2002-2004: Segarnya Mantap itu Coca-Cola
·         2004-2007: Segarnya Mantap
·         2007-2008: Hidup ala Coca-Cola
·         2008-2009: Brrr... Hidup ala Coca-Cola
·         2009: Brrr...ekspresi di hidup ala Coca-Cola
·         2009-2010: Buka Coca-Cola, Buka Semangat Baru
·         2010-2011: Buka Semangat Baru
·         2011-sekarang: Segarkan Semangatmu

Di Indonesia sendiri, Coca Cola sudah masuk sejak tahun 1927 dan diproduksi secara lokal  tahun 1992 melalui Coca Cola Amatil Limited dengan nama dagang Coca Cola Bottling yang dibeli oleh joint venture beberapa perusahaan lokal dengan pabrik pertama di Jakarta dan terus berkembang sampai berdiri 11 perusahaan independen untuk pendistribusian Coca Cola dan akhirnya bergabung di tahun 2000. Saat ini The Coca Cola Company adalah market leader dalam perusahaan minuman dengan salah satu produk minuman berkarbonasinya Coca cola. Hal ini menunjukan adanya kepercayaan dari penanam saham terhadap keberhasilan Coca cola ke depannya.Dalam kegiatan promosinya, Coca Cola selalu melakukan pendekatan-pendekatan kreatif melalui berbagai macam metode promosi. Selain itu, agar tetap eksis dan relevan dengan konsumennya yang merupakan remaja dewasa, Coca Cola selalu melakukkan peremajaan produk lewat promosinya.
Personal selling
Dalam promosinya, dibuka sistem tanya jawab langsung untuk menjaga kepercayaan masyarakat melalui website resminya di www.cocacola-bottling.co.id lewat bagian mitos atau fakta di website tersebut. Didalamnya juga dijelaskan mengenai penjagaan mutu dari Coca Cola itu sendiri melalui bagian Virtual Plant Tour. Di sana dijelaskan mulai dari pembuatan sampai penyimpanan hingga ada di tangan konsumen.



Mass selling
Selain itu juga didukung dengan berbagai mass selling iklan yang marak di berbagai media seperti televisi, radio, serta outdoor print ad. Ide-ide yang dikeluarkan dalam iklan Coca Cola tergolong unik, kreatif serta memiliki timing yang tepat. Dalam pembuatan iklannya, Coca Cola bekerjasama dengan agensi iklan McCann Ericksonn. Iklan terakhir yang dikeluarkan Coca Cola mempunyai big idea Piala Dunia yang sedang marak menunjukan timing yang tepat dari iklan Coca Cola.
Publisitas
Lewat hubungan masyarakatnya, Coca Cola memberikan pengembangan industri kecil di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, dan saart ini telah memberikan pelayanan kepada lebih dari 320 orang pengusaha mikro dan terus berkembang. Selain itu, Coca cola mengembangkan indirect distribution berbasis UKM yang merupakan kerjasama dengan pengusaha mikro dan street vending untuk melayani area yang memiliki tingkat lalu lintas konsumen yang tinggi dalam bentuk kios berjalan, kereta dorong dan rombong.
Sales promotion

Sales promotion dilakukan antara lain melalui program hadiah di balik tutup botol di akhir tahun 2009 dengan tema “Buka Coca-Cola, Buka Kesempatan Semangat Baru Di Balik Tutup Botol Coca-Cola” dengan hadiah tabungan senilai Rp 2 juta untuk 20000 pemenang, dan jutaan botol minum gratis. Yang lain misalnya pada tanggal 7 Januari 2007 di Plaza Barat Senayan Jakarta dilakukan pelepasan balon yang telah diisi berbagi impian dan cita-cita. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara PositiFIESTA yang diselenggarakan Coca Cola Indonesia sekaligus peluncuran slogan baru saat itu yaitu “Hidup ala Coca Cola”. Selain itu juga dengan bekerja sama dengan restoran semisal Mc’Donalds, Domino Pizza dan sebagainya melalui program HoReCa (hotel, restaurant dan cafĂ©).

Efektifitas

Coca cola mendapatkan banyak penghargaan di berbagai bidang antara lain di bidang sustainability, workplace, environment, community, diversity, brands dan marketing. Beberapa yang menarik mengenai penghargaan di bidang marketing adalahMost Innovative Companies for 2010, BusinessWeek (April 2010) Bronze Media Lion (Cannes) and Gold Effie (Argentina), “Destapados Copa Coca-Cola” activation (Argentina, October 2009), European Beverage Innovation Award (September 2009), “Happiness Factory — The Movie,” 10 Best TV Ads of 2007 (#7), TIME magazine (December 2007) Silver Award, Brand Awareness/Positioning category, “The Coke Show – Coca-Cola’s Consumer Generated Media Approach, ” MIXX Awards (October 2007), Best Advertiser Award 2006, Coca-Cola (Japan) Company, Ltd. (CCJC), CM Data Bank (May 2007), Advertiser of the Year Award, Coca-Cola Spain, Anuncios Awards (2007) dan sebagainya[10].


Penutup

Kesimpulan

Inovasi strategi pemasaran yang diterapkan Coca Cola tergolong unik dan kreatif sesuai dengan jiwa target pasar yakni remaja menuju dewasa. Media yang digunakan dalam beriklan sangat beragam dan bersifat ‘baru’ karena penuh inovasi begitu juga halnya dengan strategi promosinya. Selain itu juga, terdapat peremajaan produk yang terus dilakukan untuk memperbaharui positioning produk agar tetap sama dengan target pasarnya.Coca cola sebagai salah satu minuman ringan di Indonesia telah berhasil meningkatkan awareness masyrakat mengenai keberadaan produk tersebut. Hal ini lumayan menunjang penjualan Coca cola di Indonesia yakni  13 porsi saji seukuran 236 ml per orang per tahun. Namun masih lebih kecil dibanding Malaysia, Filiphina dan Singapura.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa, walaupun Coca cola sudah melakukan berbagai macam inovasi dari sisi promosinya, tetapi masih ada permasalahan dalam penjualan. Penjualan masih lebih kecil dari negara lain. Hal ini menunjukan adanya permasalahan di bauran pemasaran lainnya yang tidak dibahas dalam makalah karena makalah hanya membahas dari sisi promosi saja. Dibutuhkan kerjasama antara berbagai bauran pemasaran yang tergabung dalam marketing mix. Menonjolkan di satu sisi saja tidak akan memajukan penjualan secara signifikan.




DAFTAR PUSTAKA

data perusahaan COCA COLA BOTTLING INDONESIA
Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid 1.Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi Millenium, jilid 1.PT. Prenhallindo. Jakarta.
Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen (terjemahan).Edisi Enam.Jilid Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.
Fitriadi,Agus.2003. Analisis beberapa factor yang mempengaruhi keputusan dalam pembelian pada UD Microcom di Banjarmasin,Sripksi.Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Arikunto,Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian.Edisi Revisi V.PT.Rineka Cipta.Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar