.
EFEKTIVITAS PROMOSI YANG
DILAKSANAKAN PT .COCA COLA BOTTLING INDONESIA
TUGAS RISET PEMASARAN
KE 4
![]() |
DISUSUN OLEH :
ARIPUL C1100204
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
INSTITUT KOPERASI INDONESIA
2013
1.1 Pengertian Promosi
Kegiatan pemasaran
pada masa sekarang
ini tidak cukup
hanya dengan pengembangan produk,
peningkatan kualitas, penetapan harga yang terjangkau, atau saluran produk
yang tepat, akan
tetapi produsen harus
tetap berkomunikasi dengan langaanannya. Perusahaan
harus melakukan salah
satu variable dari
marketing mix yaitu promosi.
Promosi merupakan sarana komunikasi antara produsen dan konsumen untuk memperkenalkan warna,
bentuk, jenis barang,
harga serta kualitas
dari suatu barang guna
memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen. Kegiatan
promosi adalah segala usaha
yang dilakukan penjual
untuk memperkenalkan produknya kepada calon konsumen, dan membujuk
secara tidak langsung agar mereka membeli produk yang
ditawarkan, serta mengingatkan
kembali konsumen lama
agar mereka melakukan pembelian
ulang.Promosi juga merupakan kegiatan untuk menyebarluaskan informasi tentang
barang dan jasa
yang dijual dengan
maksud untuk mengubah
pola perilaku konsumen. Berbagai
informasi yang diberikan
kepada calon pembeli
sangat mempengaruhi keputusan tentang pengalokasian dana yang mereka
miliki.Untuk memahami lebih jauh
mengenai promosi, beberapa
ahli pemasaran
mendefinisikan promosi. Berikut
ini Basu Swasta
(1984:237) mendefinisikan
Promosi sebagai berikut
: “Promosi adalah
arus informasi atau
persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Jadi pada dasarnya
promosi merupakan hubungan
yang erat dari
informasi, persuasi dan komunikasi
karena dalam menginformasikan sesuatu
adalah juga Membujuk (persuasi).
Sebaliknya, seseorang yang dibujuk juga menerima informasi.Persuasi dan
informasi akan menjadi
efektif melalui komunikasi.
Oleh karena itu, setiap
perusahaan memerlukan promosi
untuk menolong mereka
dalam mendiferensiasikan
produk mereka, membujuk
pembeli dan memberikan
sejumlah informasidalam proses keputusan untuk membeli. Dengan demikian
perusahaan dapat mengharapkan adanya peningkatan permintaan akan produk yang
ditawarkannya.Sedangkan menurut,Mc.Carthy dan
William (1993:294) mendefinisikan promosi sebagai
: “Kegiatan mengkomunikasikan informasi
dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran
untuk mempengaruhi sikap dan perilaku”.Kemudian, pengertian
promosi yang lain
dapat pula diketahui
berdasarkan definisi Alex Nitisemito (1984:46) adalah sebagai berikut :
“Promosi adalah bagian
dari kegiatan pemasran
yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang perusahaan
dan produknya kepada konsumen dengan
tujuan agar dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan
pembeliannya serta untuk lebih meningkatkan permintaan produk”.Dalam hal
ini promosi dianggap sebagai salah satu kegiatan pemasaran yang berfungsi sebagai
informasi tentang perusahaan
dan produk yang
dihasilkan atau dipasarkan kepada
pihak konsumen. Melalui
penayangan promosi yang
jelas dan komunikatif diharapkan
akan mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen dan pada akhirnya cenderung pula untuk
meningkatkan permintaan.Untuk
produk yang tidak
berwujud seperti jasa,
perusahaan mengalami
kesulitan untuk membuat
program. Akan lebih
mudah untuk menjual
sesuatu yang dapat dilihat,
dirasakan, dan didemonstrasikan.Untuk perusahaan jasa, program promosi yang
dibuat mempunyai tiga tujuan yaitu :
1. Untuk melukiskan manfaat jasa dalam cara yang
menarik.
2. Membedakan hasilnya dari hasil yang dicapai
pesaing.
3. Memberikan
reputasi yang baik,
karena perusahaan memasarkan
produk yang tidak berwujud, maka
reputasi perusahaan merupakan
faktor yang penting.
1.2 Alasan Untuk Berpromosi
Promosi
merupakan suatu kegiatan pemasaran yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi
kepada konsumen agar
dapat mengetahui bahwa
kebutuhan dan keinginan mereka
dapat dipenuhi dengan
menggunakan produk yang
kita tawarkan yang bukan
hanya memenuhi kebutuhan
dan keinginan dari
konsumenseperti seperti yang
diuraikan sebelumnya tetapi
juga dapat memenuhi
harapan konsumen sehingga konsumen
betul-betul puas dengan
memiliki produk yang
kita Kawarkan.
Ada
tiga fungsi utama yang dipegang kegiatan promosi, yaitu :
1. Mencari
dan mendapatkan perhatian
dari calon pembeli,
perhatian dari Calon pembeli
harus diperoleh karena
ini merupakan titik
awal proses pengambilan keputusan
dalam pembelian.
2. Menciptakan
dan menimbulkan “interest”
pada calon pembeli.Perhatian Yang diberikan
seseorang, mungkin akan
dilanjutkan dengan tahap Berikutnya atau mungkin berhenti.
3. Mengembangkan
“rasa ingin” calon
pembeli untuk barang
yang ditawarkan, hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya.
1.3 Tujuan
Promosi
Dalam praktek
promosi dapat dilakukan
dengan mendasarkan pada
tujuantujuan berikut ini :
1. Modifikasi Tingkah Laku
2. Memberitahu
3. Membujuk.
4. Mengingatkan
.
1.4
Bentuk-Bentuk Bauran Promosi
Promosi
sangat menentukan pencapaian laba suatu perusahaan. Dimana tidak hanya digunakanuntuk memperkenalkan produk
baru, akan tetapi
digunakan juga untuk produk
lama yang sudah
mulai menurun penjualannya
akibat minat dari konsumen mulai menurun. Dalam hal ini
sangat diperlukan promosi yang agresif agar konsumen dapat menaruh minat
kembali atas produk tersebut.Usaha-usaha
untuk mencapai tujuan
tersebut perlu mencari
bentuk promosi Yang efektif
dan kombinasi terbaik
dari bentuk-bentuk promosi
yang ada.Bauran promosi atau
promotional mix terdiri atas empat unsur yaitu :
1.
Periklanan (Advertising)
kegiatan
periklanan dimana perusahaan
menawarkan produknya adalah melalui
radio, televise, majalah,
kalender, surat kabar,
papan reklame, dan sebagainya. Dengan
demikian iklan dapat
dimanfaatkan sebagai salah
satu cara efisien untuk mencapai
sejumlah pembeli yang terpencar. Dengan adanya pemasangan iklan ini diharapkan
agar para konsumen tertarik dan
sekaligus mau membeli
produk yang ditawarkan
itu. Berhasilnya sebuah
iklan sangat tergantung pada daya tarik atau kemampuan untuk menarik
pembeli.
Sifat-sifat
periklanan yaitu :
- Bersifat umum
- Dapat di serap
- Bersifat ekspresif
- Bersifat tak manusiawi
2.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan
merupakan kegiatan promosi
yang dilakukan dengan mengadakan pameran,
peragaan/demonstrasi dan berbagai
kegiatan penjualan lain yang dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat
rutin.
a.Promosi penjualan
dilakukan dengan berbagai
usaha untuk meningkatkan penjualan dengan
menyelenggarakan berbagai pertunjukan, demonstrasi, perlombaan serta kemasan
khusus. Promosi penjualan dapat dibedakan atas tiga macam :
b. Promosi yang diadakan kepada pembeli,
misalnya sample, kupon, pameran demonstrasi atau peragaan, dan lain lain.
c. Promosi
yang diarahkan kepada
pedagang, misalnya member
potongan harga.
d. Promosi yang diarahkan kepada pramuniaga,
misalnya bonus.Disamping itu promosi
penjualan banyak membantuprodusen dalam
hal memperkenalkan produk, menarik
para langganan, dan
membantu untuk meringankan tugas
dari pramuniaga. Untuk melaksanakan promosi penjualan secara besar-besaran memerlukan dana yang
besar. Untuk itu diperlukan perencanaan yang baik sebelum
melaksanakan kegiatan tersebut.
Dengan promosi penjualan, perusahaan berusaha meningkatkan
volume penjualannya dengan menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.Dalam promosi
penjualan perlu ditimbulkan
kepercayaan serta kebanggaan akan produk
yang ditawarkan. Apabila
kualitas barang/jasa yang
dipromosikan ternyata mengecewakan konsumen, maka konsumen akan jera
untuk membeli kedua kalinya, secara perlahan-lahan konsumen
yang lain akan
ikut untuk tidak
membeli produk tersebut.
Sifat-sifat
promosi penjualan yaitu :
- Harus menarik dan komunikatif
- Dapat menciptakan rangsangan untuk membeli
- Sarana tersebut menawarkan undangan
3.
Publisitas (Publicity)
Publisitas
adalah non personal untuk memacu permintaan yang tidak dibiayai oleh orang atau
organisasi yang memetik manfaat dari publisitas ini. Berita publisitas
disiarkan dalam media
publisitas seperti radio,
televise, dan lain
lain. Namun informasi yang
tercantum tidak berupa iklan tapi berupa berita. Perusahaan yang telah berhasil
menciptakan produk baru tetapi tidak memiliki sejumlah dana untuk mempromosikan
produk baru tersebut, maka dapat menempuh dengan cara publisitas untuk
menjangkau konsumen atau masyarakat. Dengan jalan publisitas perusahaan
berusaha mengadakan hubungan yang menguntungkan dengan masyarakat melalui
berita komersial yang dimuat di media massa.
Sifat-sifat
publisitas :
- Dapat dipercaya
- Menarik pembeli
- Bersifat dramatis
4.
Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Penjualan perorangan
(personal selling) merupakan
kegiatan promosi yang berbeda
dengan periklanan karena
menggunakan orang/individu didalam pelaksanannnya. Individu-individu yang
melaksanakan kegiatan personal
selling ini disebut tenaga
penjualan (salesman)Dalam personal selling
terjadi interaksi langsung
dimana tenaga penjualan saling bertemu muka dengan pembeli.
Personal selling dilakukan dengan secara lisan atau tatap
muka dsalam bentuk
percakapan antara tenaga
penjualan dengan
pembeli.Disini pembeli diberi
kesempatan untuk meyatakan
keberatan-keberatan mereka
tentang mutu, harga
barang, dan lain-lain.
Konsumen dapat mengajukan berbagai pertanyaan
untuk mendapatkan informasi
yang selengkapnya dari perusahaan sebagai penjual agar
perusahaan dapat mengetahui kelemahan-kelemahan produk yang ditawarkan kepada
konsumen.
Sifat-sifat
personal selling :
- Bersifat manusiawi
- Menciptakan hubungan
- Menimbulkan tanggapan
1.5 Pelaksanaan Rencana Promosi
Pelaksanaan
rencana promosi akan melibatkan beberapa tahap, yaitu :
1.
Menentukan tujuan
2.
Mengidentifikasi pasar yang dituju
3.
Menyusun anggaran
4.
Memilih berita
.5.
Menentukan promotional mix
6.
Memilih media mix
7.
Mengukur efektivitas
8.
Mengendalikan dan memodifikasi kampanye promosi
1.6
Metode Pembuatan Anggaran Promosi
Salah satu
masalah pemasaran yang
sulit adalah mengukur
berapa besarnya biaya promosi
yang harus dikeluakan
oleh perusahaan. Terdapat
4 metode umum yang digunakan, yaitu :
1. Metode menurut
kemampuan
Beberapa perusahaan
menetapkan anggaran promosinya
berdasarkan perkiraan
mengenai kemampuan utuk
membiayai. Metode ini
sama sekali tidak menghiarukan
dampak promosi atas
penjualan. Tidak ada
kepastian penyusunan anggaran promosi tahunan hingga akan menyulitkan
penyusunan rencana pemasaran jangka panjang.
2. Metode menurut
persentase penjualan
Perusahaan dapat
pula menggunakan penentuan
anggaran promosi penjualan
berdasarkan presentase tertentu dari penjualan
yang sekarang atau yang akan datang atau dari harga
penjualan.Metode ini memiliki beberapa keuntungan yaitu :
a. Dengan
metode ini, biaya
promosi ini akan
berubah-ubah sesuai dengan kemampuan perusahaan menjual produk.
b. Metode
ini mendorong manajemen
untuk mempertimbangkan hubungan antara biaya promosi, harga jual,
dan laba per unit.
c. Mendorong
stabilitas persaingan pada
tingkat dimana perusahaanperusahaan yang sedang bersaing
mengeluarkan persentase dari penjualan mereka yang hampir sama besarnya untuk
promosi.
Sedangkan
kekurangan dari metode ini adalah :
a. Biaya
yang dikeluarkan oleh
dana yang tersedia,
bukan oleh berbagai peluang yang ada.
b. Tidak
mendorong eksperimen promosi
untuk melawan arus
atau pembiayaan promosi yang
agresif. Ketergantungan biaya
promosi pada naik turunnya penjualan
mengganggu perencanaan jangka panjang.
3. Metode
keseimbangan persaingan
Beberapa perusahaan
menetapkan biaya promosi
sesuai dengan pengeluaran biaya
pesaingnya. Ada dua hal penting yang
harus diperhatikan mengenai pemakaian metode ini, yakni :
a. Biaya yang dikeluarkan menggambarkan
kebijaksanaan kolektif industry, dengan
mempertahankan kesamaan antar
pesaing, perang promosi
akan dapat dielakkan.
b. Tidak
ada alasan yang
dapat meyakinkan bahwa
pesaing lebih tahu mengenai
apa yang harus
dilakukan suatu perusahaan
untuk mempromosikan produknya. Selain
itu data mengenai
biaya promosi pesaing sulit
diperoleh.
4. Metode tugas dan
sasaran
Metode
ini mengharuskan pemasar supaya menentukan biaya promosi dengan cara
menentukan sasaran khusus
mereka, menentukan tugas
yang harus dilakukan untuk
mencapai sasaran tersebut
dan memperhitungkan berapa biayanya.
Jumlah biaya total
dari tugas untuk
mencapai sasaran tersebut diperkirakan
merupakan biaya promosi.
Metode ini memungkinkan manajemen menguraikan
asumsi mereka mengenai
hubungan antara uang, tingkat penampilan, tingkat percobaan
dan tingkat pemakaian tetap.
1.7
Pengertian Efektivitas
Evektivitas merupakan
atribut yang diinginkan
dalam setiap perusahaan. Dalam kesempatan ini maka
efektivitas dipandang dari sudut pencapaian sasaran atau tujuan yang
telah direncanakan sebelumnya.
Berdasarkan definisinya efektivitas dapat diartikan sebagai tindakan
yang tepat pada sasaran atau mempunyai efek yang tepat. Untuk
mencapai efektivitas, ada
tiga bentuk pendekatan
yang umum digunakan yaitu :
1.
Pendekatan Sasaran
Yaitu dengan
mengukur keberhasilan perusahaan
dalam mencapai tingkatan output yang
direncanakan. Dengan demikian
pendekatan ini mencoba
mengukur sejauh mana perusahaan berhasil merealisasikan sasaran yang
hendak dicapainya. Sasaran yang hendak
diperhatikan dalam pengukuran efektivitas
dengan pendekatan ini adalah
sasaran sebenarnya. Pengukuran
efektivitas dengan
menggunakan saran yang
sebenarnya akan memberikan
hasil yang lebih realistis daripada pengukuran
efektivitas secara resmi.
2.
Pendekatan Sumber
Pendekatan sumber
mengukur efektivitas melalui
keberhasilan perusahaan
dalam mendapatkan berbagai
macam sumber yang
dibutuhkannya dan juga memelihara keadaan
system perusahaan agar
bisa menjadi efektif.
Pendekatan ini didasarkan pada teori mengenai
keterbukaan system perusahaan
mempunyai hubungan yang merata
dengan lingkungannya, karena
dari lingkungan diperoleh sumber-sumber yang
merupakan input bagi
perusahaan dan output
yang dihasilkan juga dilemparkan
oleh perusahaan kepada
lingkungannya. Sementara itu,
sumbersumber yang terdapat
pada lingkungan seringkali
bersifat langka maupun
yang nilainya tinggi.
3.
Pendekatan Proses
Pendekatan proses
menganggap efektivitas sebagai
efisien dan kondisi
dari perusahaan internal. Pada
perusahaan yang efektif
proses internal berjalan
lancar, karyawan bekerja dengan kegembiraan serta kepuasan yang
tinggi, kegiatan masingmasing bagian
terkoordinasi secara baik
dengan produktivitas yang
tinggi. Pendekatan ini tidak
memperhatikan lingkungan perusahaan,
dan memusatkan perhatian terhadap
kegiatan yang dilakukan
terhadap sumber-sumber yang
dimiliki oleh perusahaan, yang menggambarkan tingkat efisiensi serta
kedekatan perusahaan.
Tahap tahapan
a.pengenalan
masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan.Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu dapat menjadi sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat menidentifikasi rangsangan yang paling sering membengkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
b.Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka pilihan produk dan merk harus diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhanya. Dalam mencari berbagai alternative pilihan untuk memuaskan kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi dari masa alalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Sewcara umum konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar.
c. Evaluasi Alternatif
Jika samua alternative yang wajar telah diidentifikasikan, konsumen harus mengevaluasinya satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Kriteria evaluasi yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap aneka merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga dan kelompok lain. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuasakan kebutuhan.
d.Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengvaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan, konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.
e.Prilaku Pasca Pembelian
Saat membeli suatu produk,bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah malakukan pembelian dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut.Biasanya konsumen akan mengalami kecemasan purnabeli,kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena setiap alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penelitian sebelumnya.
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan.Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu dapat menjadi sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat menidentifikasi rangsangan yang paling sering membengkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
b.Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka pilihan produk dan merk harus diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhanya. Dalam mencari berbagai alternative pilihan untuk memuaskan kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi dari masa alalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Sewcara umum konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar.
c. Evaluasi Alternatif
Jika samua alternative yang wajar telah diidentifikasikan, konsumen harus mengevaluasinya satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Kriteria evaluasi yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap aneka merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga dan kelompok lain. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuasakan kebutuhan.
d.Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengvaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan, konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.
e.Prilaku Pasca Pembelian
Saat membeli suatu produk,bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah malakukan pembelian dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut.Biasanya konsumen akan mengalami kecemasan purnabeli,kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena setiap alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penelitian sebelumnya.
KERANGKA
FIKIRAN
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan produk coca cola di indonesia
|
Tanggapan terhadap Pelanggan
|
Tingkat Kepuasan Pelanggan pelanggan produk coca cola di indonesia
|
Tanggapan terhadap Pelanggan
|
Tingkat Kepuasan Pelanggan pelanggan produk coca cola di indonesia
Penelitian sebelumnya.
Penelitian sebelumnya yang berkaitan adalah Agus Fitriadi (2003) yang meneliti tentang Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keputusan dalam Pembelian Pada UD MIkrocom di indonesia. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel bebas seperti harga, kahandalan system, vga card, tampilan layar,kelengkapan multi media, pelayanan purna jual berpengaruh secara simultan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian computer pada UD Mikrocom.Persamaan penelitian ini dengan penelitain penulis adalah sama-sama menganalisis tentang prilaku konsumen, sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitiannya.
Hipotesis Penelitian
a.Hipotesis I
Ho : Duduga factor-faktor seperti harga, selera,
kualitas,harga jual kembali, prestise dan promosi,
secara simultan tidak berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian produk coca
cola.
Ha : Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan promosi, secara simultan berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian produk coca cola.
b.Hipotesis II
Ho : Diduga factor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian produk coca cola pada mahasiswa di kawasan jatinanggor
Ha : Diduga factor kualitas mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian produk coca cola pada mahasiswa di kawasan jatinanggor
Ha : Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan promosi, secara simultan berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian produk coca cola.
b.Hipotesis II
Ho : Diduga factor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian produk coca cola pada mahasiswa di kawasan jatinanggor
Ha : Diduga factor kualitas mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian produk coca cola pada mahasiswa di kawasan jatinanggor
METODE PENELITIAN
A.Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada pada mahasiswa di kawasan jatinanggor.
B.Populasi dan Sampel
1.Populasi Penelitian
Populasi dalam penlitian ini adalah beberapa mahasiswa jatinanggor yang membeli serta mengkonsumsi produk coca cola.
2.Sampel Penelitian
Karena jumlah populasi yang terlalu besar dan keterbatasan dan, waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 20 responden yang terdapat dalam populasi tersebut. Dimana manurut Arikunto ( 2002 : 112 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil sampai 5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Guildford ( 1987 : 125 ) jumlah sampel yang diambil adalah lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 10 responden dimana semakin besar sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat.
C.Jenis dan Sumber Data
1.Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa :
a.Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, sepertu literature-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.
b.Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan
2.Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a.Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara di lapangan.
b.Data Sekunder, yaitu data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi saperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.
D.Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :
a.Interview, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan responden dengan bantuan daftar pertanyaan untuk mengumpulkan data primer.
E.Variabel penelitian
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.VAriabel terikat (Y) : Prilaku konsumen dalam pembelian produk coca cola di kawasan mahasiswa jatiggor.
2.Variabel bebas (X) : Harga,selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi.
Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian maka digunakan data interval dengan skala 0-10. Sedangkan untuk mengetahui pengukuran dan interpretasi data, maka data interval dibagi menjadi 5 (lima) skor interval sebagai berikut :
0 ≤ 2 Skor 1
2, ≤ 4 Skor 2
4,≤ 6 Skor 3
6, ≤ 8 Skor 4
8, ≤ 10 Skor 5
F.Definisi Operasional Variabel
1.Harga
1.Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel harga produk coca cola yang ditetapkan dibandingkan dengan harga produk pesaingnya yang sejenis.
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a.Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara di lapangan.
b.Data Sekunder, yaitu data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi saperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.
D.Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :
a.Interview, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan responden dengan bantuan daftar pertanyaan untuk mengumpulkan data primer.
E.Variabel penelitian
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.VAriabel terikat (Y) : Prilaku konsumen dalam pembelian produk coca cola di kawasan mahasiswa jatiggor.
2.Variabel bebas (X) : Harga,selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi.
Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian maka digunakan data interval dengan skala 0-10. Sedangkan untuk mengetahui pengukuran dan interpretasi data, maka data interval dibagi menjadi 5 (lima) skor interval sebagai berikut :
0 ≤ 2 Skor 1
2, ≤ 4 Skor 2
4,≤ 6 Skor 3
6, ≤ 8 Skor 4
8, ≤ 10 Skor 5
F.Definisi Operasional Variabel
1.Harga
1.Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel harga produk coca cola yang ditetapkan dibandingkan dengan harga produk pesaingnya yang sejenis.
2.Tanggapan konsumen terhadap perbandingan harga coca cola dengan produk lain yang sejenis pepsi,
sosro dan lain-lain. Diukur dalam rupiah.
2.Selera
Gambaran produk produk coca cola yang diinginkan konsumen dalam memberikan kepuasan. Indikatornya adalah :
1.Jenis Model
Penilaian konsumen terhadap berbagai tipe pilihan produk coca cola yang ditawarkan oleh produsen.
Gambaran produk produk coca cola yang diinginkan konsumen dalam memberikan kepuasan. Indikatornya adalah :
1.Jenis Model
Penilaian konsumen terhadap berbagai tipe pilihan produk coca cola yang ditawarkan oleh produsen.
3.Promosi
1.Tanggapan konsumen terhadap iklan coca cola yang disampaikan oleh perusahaan. dapat diukur dari frekuensi, luas jangkauan, serta ukuran.
G.Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistic dengan menggunakan program SPSS,dimana rumus statistic yang digunakan adalah Linier Multiple Regression (regresi linier berganda), dimana fungsinya adalah :
Y = a + b1 . X1 + b2 .X2 + b3 . X3 + b4 . X4 + b5 . X5 + b6 . X6 + e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dimana :
Y : Prilaku konsumen
A : Konstanta
b1 s/d b7 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
Analisis
1.Tanggapan konsumen terhadap iklan coca cola yang disampaikan oleh perusahaan. dapat diukur dari frekuensi, luas jangkauan, serta ukuran.
G.Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistic dengan menggunakan program SPSS,dimana rumus statistic yang digunakan adalah Linier Multiple Regression (regresi linier berganda), dimana fungsinya adalah :
Y = a + b1 . X1 + b2 .X2 + b3 . X3 + b4 . X4 + b5 . X5 + b6 . X6 + e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dimana :
Y : Prilaku konsumen
A : Konstanta
b1 s/d b7 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
Analisis
Coca
Cola lahir di dalam laboratorium Dr. John Pemberton bulan mei 1886 di Atlanta,
Georgia. Nama Coca Cola sendiri dibuat oleh Frank Robinson. Dan dipasarkan
pertama kali dengan iklan dari spanduk
dengan tulisan dari cat minyak bertuliskan “drink Coca Cola”. Walaupun sempat
menyandang gelar “brand of the century”, Frank Robison sempat mengalami
kerugian dalam penjualannya. Formula
Coca Cola lalu dibeli oleh Asa Chandler yang gencar melakukan promosi senhingga
mengalami keuntungan besar. Coca cola semakin mendunia berkat penjualan kepada
perusahaaan pembotolan independen dengan adanya lisensi ke negara lain dan hal
ini dipertahankan sampai sekarang.
Dalam masalah positioning, ada
berbagai positioning yang berganti tiap tahun yang digunakan Coca Cola. Hal ini
terlihat dari seringnya pergantian slogan yang disesuaikan dengan jaman. Salah
satu yang juga terkenal dan cukup diingat buatan agensi iklan McCann Erickson,
pada tahun 70-an terdapat slogan “I’d like to buy the world a coke” yang membuat
kata-kata “let’s have a coke” seakan-akan menjadi “mari kita satukan semuanya”.
Hal ini membuat coca cola seakan-akan menyatukan berbagai kalangan. Lalu juga
dikembangkan dalam iklan komersialnya dimana ditampilkan semua orang dari
berbagai ras menyanyikan lagu “I’d like to buy the world a coke”.
Berikut berbagai slogan yang
digunakan Coca cola dari tahun ke tahun di indoneisa.
·
1927-1950: Minoemlah Coca-Cola
·
1950-2002: Minumlah Coca-Cola
·
1983-1993: Coca-Cola Tentu!
·
1993-2002: Always Coca-Cola
·
2002-2004: Semangat Coca-Cola
·
2002-2004: Segarnya Mantap itu Coca-Cola
·
2004-2007: Segarnya Mantap
·
2007-2008: Hidup ala Coca-Cola
·
2008-2009: Brrr... Hidup ala Coca-Cola
·
2009: Brrr...ekspresi di hidup ala Coca-Cola
·
2009-2010: Buka Coca-Cola, Buka Semangat Baru
·
2010-2011: Buka Semangat Baru
·
2011-sekarang: Segarkan Semangatmu
Di
Indonesia sendiri, Coca Cola sudah masuk sejak tahun 1927 dan diproduksi secara
lokal tahun 1992 melalui Coca Cola
Amatil Limited dengan nama dagang Coca Cola Bottling yang dibeli oleh joint
venture beberapa perusahaan lokal dengan pabrik pertama di Jakarta dan terus
berkembang sampai berdiri 11 perusahaan independen untuk pendistribusian Coca
Cola dan akhirnya bergabung di tahun 2000. Saat ini The Coca Cola Company
adalah market leader dalam perusahaan minuman dengan salah satu produk minuman
berkarbonasinya Coca cola. Hal ini menunjukan adanya kepercayaan dari penanam
saham terhadap keberhasilan Coca cola ke depannya.Dalam kegiatan promosinya,
Coca Cola selalu melakukan pendekatan-pendekatan kreatif melalui berbagai macam
metode promosi. Selain itu, agar tetap eksis dan relevan dengan konsumennya
yang merupakan remaja dewasa, Coca Cola selalu melakukkan peremajaan produk
lewat promosinya.
Personal
selling
Dalam
promosinya, dibuka sistem tanya jawab langsung untuk menjaga kepercayaan
masyarakat melalui website resminya di www.cocacola-bottling.co.id lewat bagian
mitos atau fakta di website tersebut. Didalamnya juga dijelaskan mengenai
penjagaan mutu dari Coca Cola itu sendiri melalui bagian Virtual Plant Tour. Di
sana dijelaskan mulai dari pembuatan sampai penyimpanan hingga ada di tangan
konsumen.
Mass
selling
Selain
itu juga didukung dengan berbagai mass selling iklan yang marak di berbagai
media seperti televisi, radio, serta outdoor print ad. Ide-ide yang dikeluarkan
dalam iklan Coca Cola tergolong unik, kreatif serta memiliki timing yang tepat.
Dalam pembuatan iklannya, Coca Cola bekerjasama dengan agensi iklan McCann
Ericksonn. Iklan terakhir yang dikeluarkan Coca Cola mempunyai big idea Piala
Dunia yang sedang marak menunjukan timing yang tepat dari iklan Coca Cola.
Publisitas
Lewat
hubungan masyarakatnya, Coca Cola memberikan pengembangan industri kecil di
Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, dan saart ini
telah memberikan pelayanan kepada lebih dari 320 orang pengusaha mikro dan
terus berkembang. Selain itu, Coca cola mengembangkan indirect distribution
berbasis UKM yang merupakan kerjasama dengan pengusaha mikro dan street vending
untuk melayani area yang memiliki tingkat lalu lintas konsumen yang tinggi
dalam bentuk kios berjalan, kereta dorong dan rombong.
Sales promotion
Sales
promotion dilakukan antara lain melalui program hadiah di balik tutup botol di
akhir tahun 2009 dengan tema “Buka Coca-Cola, Buka Kesempatan Semangat Baru Di
Balik Tutup Botol Coca-Cola” dengan hadiah tabungan senilai Rp 2 juta untuk
20000 pemenang, dan jutaan botol minum gratis. Yang lain misalnya pada tanggal
7 Januari 2007 di Plaza Barat Senayan Jakarta dilakukan pelepasan balon yang
telah diisi berbagi impian dan cita-cita. Kegiatan ini merupakan rangkaian
acara PositiFIESTA yang diselenggarakan Coca Cola Indonesia sekaligus
peluncuran slogan baru saat itu yaitu “Hidup ala Coca Cola”. Selain itu juga
dengan bekerja sama dengan restoran semisal Mc’Donalds, Domino Pizza dan
sebagainya melalui program HoReCa (hotel, restaurant dan café).
Efektifitas
Coca
cola mendapatkan banyak penghargaan di berbagai bidang antara lain di bidang
sustainability, workplace, environment, community, diversity, brands dan
marketing. Beberapa yang menarik mengenai penghargaan di bidang marketing
adalahMost Innovative Companies for 2010, BusinessWeek (April 2010) Bronze
Media Lion (Cannes) and Gold Effie (Argentina), “Destapados Copa Coca-Cola” activation
(Argentina, October 2009), European Beverage Innovation Award (September 2009),
“Happiness Factory — The Movie,” 10 Best TV Ads of 2007 (#7), TIME magazine
(December 2007) Silver Award, Brand Awareness/Positioning category, “The Coke
Show – Coca-Cola’s Consumer Generated Media Approach, ” MIXX Awards (October
2007), Best Advertiser Award 2006, Coca-Cola (Japan) Company, Ltd. (CCJC), CM
Data Bank (May 2007), Advertiser of the Year Award, Coca-Cola Spain, Anuncios
Awards (2007) dan sebagainya[10].
Penutup
Kesimpulan
Inovasi
strategi pemasaran yang diterapkan Coca Cola tergolong unik dan kreatif sesuai
dengan jiwa target pasar yakni remaja menuju dewasa. Media yang digunakan dalam
beriklan sangat beragam dan bersifat ‘baru’ karena penuh inovasi begitu juga
halnya dengan strategi promosinya. Selain itu juga, terdapat peremajaan produk yang
terus dilakukan untuk memperbaharui positioning produk agar tetap sama dengan
target pasarnya.Coca cola sebagai salah satu minuman ringan di Indonesia telah
berhasil meningkatkan awareness masyrakat mengenai keberadaan produk tersebut.
Hal ini lumayan menunjang penjualan Coca cola di Indonesia yakni 13 porsi saji seukuran 236 ml per orang per
tahun. Namun masih lebih kecil dibanding Malaysia, Filiphina dan Singapura.
Dari
sini dapat disimpulkan bahwa, walaupun Coca cola sudah melakukan berbagai macam
inovasi dari sisi promosinya, tetapi masih ada permasalahan dalam penjualan.
Penjualan masih lebih kecil dari negara lain. Hal ini menunjukan adanya
permasalahan di bauran pemasaran lainnya yang tidak dibahas dalam makalah
karena makalah hanya membahas dari sisi promosi saja. Dibutuhkan kerjasama
antara berbagai bauran pemasaran yang tergabung dalam marketing mix.
Menonjolkan di satu sisi saja tidak akan memajukan penjualan secara signifikan.
DAFTAR
PUSTAKA
data perusahaan COCA COLA BOTTLING INDONESIA
Stanton,
William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid 1.Erlangga.
Jakarta.
Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi Millenium, jilid 1.PT. Prenhallindo. Jakarta.
Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen (terjemahan).Edisi Enam.Jilid Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.
Fitriadi,Agus.2003. Analisis beberapa factor yang mempengaruhi keputusan dalam pembelian pada UD Microcom di Banjarmasin,Sripksi.Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Arikunto,Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian.Edisi Revisi V.PT.Rineka Cipta.Jakarta.
Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi Millenium, jilid 1.PT. Prenhallindo. Jakarta.
Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen (terjemahan).Edisi Enam.Jilid Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.
Fitriadi,Agus.2003. Analisis beberapa factor yang mempengaruhi keputusan dalam pembelian pada UD Microcom di Banjarmasin,Sripksi.Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Arikunto,Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian.Edisi Revisi V.PT.Rineka Cipta.Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar